DPRD Klarifikasi Soal Anggaran Siluman
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi dan Wakil Ketua DPRD, Triwisaksana menemui Gubernur DKI Jakarta, Basiki Tjahaja Purnama, di Balaikota, Senin (19/1). Kedatangan kedua pimpinan dewan itu untuk mengklarifikasi pemberitaan di media massa mengenai temuan anggaran siluman sebesar Rp 8,8 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD) tahun 2015. Pertemuan dilakukan secara tertutup di ruang Basuki sekitar 30 menit.
Ini klarifikasi saja permasalahan yang sekarang beredar di media. Kita menganggap itu tidak ada dan Pak Ahok (Basuki) juga mengatakan 'kok ada Rp 8,8 triliun dari mana?
"Ini klarifikasi saja permasalahan yang sekarang beredar di media. Kita menganggap itu tidak ada dan Pak Ahok (Basuki) juga mengatakan 'ko
k ada Rp 8,8 triliun dari mana?," kata Prasetyo.Prasetyo mengaku juga tidak mengetahui munculnya anggaran tersebut. Temuan anggaran siluman tersebut hanya karena salah paham saja. Sehingga ke depan komunikasi antara eksekutif dan legislatif akan diintensifkan lagi. "Beredar di media seperti ini, ya kita sebagai anggota dewan menjelaskan ini ada apa. Kita belum ngasih apa-apa ke Bappeda gitu lho," ujarnya.
DPRD Diminta Terbuka Soal Anggaran SilumanIsu anggaran siluman tersebut muncul usai ditundanya rapat Paripurna DPRD dengan agenda penyampaian jawaban Gubernur terhadap pemandangan umum fraksi–fraksi terhadap Raperda APBD Tahun 2015. Rapat Paripurna kembali dijadwalkan pada esok hari, Selasa (20/1) dengan agenda yang sama.
"Besok kita mau Paripurna, terkait penyusunan. Tidak ada masalah sebetulnya, cuma miss komunikasi saja. Nah, ada orang yang dikatakan Pak Ahok oknum ya itu lah. Kalau kita yang 106 anggota tidak ada masalah?" ujarnya.
Seperti diketahui, Basuki sebelumnya mencoret anggaran-anggaran yang tidak jelas seperti anggaran sosialisasi Surat Keputusan Gubernur dengan total anggaran bila dikalkulasikan mencapai Rp 8,8 triliun. Dia menilai adanya oknum yang memasukkan anggaran tersebut.